Selasa, 25 Januari 2011

MUTASI

Mutasi

Teori mutasi pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli botani dari Belanda yang bernama Hugo de Vries (1904) pada percobaannya terhadap buga pukul empat (Mirabilis jalapa). Kemudian dilanjutkan oleh penelitian yang dilakukan oleh seorang ilmuwan Amerika Herman J Muller terhadap pengaruh dosis radiasi terhadap lalat buah. Percobaannya dilakukan dengan menggunakan sinar X terhadap lalat buah (Drosophila melanogaster).

gambar: lalat buah (Drosophila melanogaster))

Mutasi merupakan peristiwa berubahnya susunan materi genetika (DNA) yang berakibat berubahnya fenotipe suatu mahkluk hidup. Peristiwa mutasi dapat terjadi pada taraf gen ataupun pada taraf kromosom. Sehingga menyebabkan perubahan sifat yang bakal diturunkan tetapi bukanlah sebagai akibat persilangan atau perkawinan. Mutasi dapat terlihat dalam jumlah kecil maupun besar. Mutasi kecil hanya menimbulkan perubahan yang sedikit dan kadang kala tidak membawa perubahan fenotif yang jelas, jadi hanya semacam variasi. Mutasi besar menimbulkan perubahan besar pada fenotif, yang biasanya dianggap abnormal atau cacat. Mutasi terjadi karena perubahan lingkungan yang luar biasa. Hal ini dapat diakibatkan oleh adanya sifat yang tidak tetap dan selalu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik alamiah maupun buatan. Agar suatu species tidak mengalami kepunahan diperlukan usaha untuk menyesuaikan diri terhadap timbulnya suatu perubahan. Kejadian mutasi sangat jarang terlihat, hal ini disebabkan :

mutasi yang terjadi pada suatu gen tidak dapat menunjukan penampakannya, karena jumlah gen yang terdapat dalam satu individu banyak sekali

gen yang bermutasi bersifat letal, sehingga gejala mutasi tidak dapat diamati sebab individu segera mati sebelum dewasa

gen yang bermutasi umumnya bersifat resesif, sehingga selama dalam keadaan hetreozigot tidak akan terlihat

MACAM-MACAM MUTASI

Pada umunya, gen-gen sebagai kesatuan kimia bersifat mantap walaupun mengalami peristiwa pewarisan sel selama ratusan kali dari generasi sel ke sel berikutnya. Namun demikian pengaruh alama dalam jangka waktu yang amat panjang dan spontan dapat saja menyebabkan berubahnya sifat individu pembawanya dan diturunkan kepada generasi berikutnya, yang lazim dikatan dengan mutasi. Individu yang bermutasi disebut mutan, dan zat yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut mutagen.

I.Berdasarkan sel yang mengalaminya mutasi dapat dibedakan atas mutasi germinal dan mutasi somatik.

a) Mutasi germinal

Mutasi germinal memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

- terjadi pada sel induk kelamin atau sel kelamin

- apabila terjadi pada sel induk kelamin akan bersifat diturunkan dari generasi ke generasi

- apabila terjadi pada sel kelamin akan bersifat diturunkan dari generasi ke generasi jika terjadi fertilisasi, dan jika tidak terjadi akan hilang pengaruhnya.

b) Mutasi somatik

Mutasi somatik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

- terjadi pada sel tubuh atau sel soma

- sifatnya tidak diturunkan pada keturunannya

- hanya berpengaruh pada individu yang mengalaminya

Mutasi yang terjadi pada sel somatik bersifat tidak diwariskan secara genetik kepada keturunannya.

Berdasarkan waktunya, mutasi ini dibedakan atas:

a. Mutasi somatik pada embrio atau janin.
Mutasi ini biasanya menyebabkan bayi yang dilahirkan mengalami cacat bawaan. Berikut salah satu bentuk bayi yang mengalami mutasi somatik pada waktu embrio atau janin:


Selain anomali pada penampilan fisik, dapat juga terjadi kelainan pada anatomi, fisiologi maupun psikis dari mutan tersebut.
Berikut bentuk anomali lain akibat mutasi sel somatik yang terjadi saat embrio atau janin:


Berikut bentuk-bentuk mutasi somatik saat embrio atau janin lainnya:



b. Mutasi somatik saat dewasa
Mutasi somatik yang terjadi setelah individu menginjak dewasa, biasanya cenderung menyebabkan kanker.

2. Mutasi pada sel gametik (sel kelamin)

Mutasi yang terjadi pada sel gamet (kelamin) bersifat diwariskan pada keturunannya. Mutasi gametik disebut juga mutasi germinal.
Bila mutasi tersebut menghasilkan sifat dominan, maka ekspresi anomalinya akan langsung terlihat pada keturunannya. Bila resesif, maka ekspresinya akan tersembunyi.


Berdasarkan jenis kromosom yang mengalami mutasi, maka mutasi pada sel gametik atau sel kelamin ini dibedakan atas:

a. Mutasi autosomal

Mutasi sel kelamin yang terjadi pada kromosom autosom. Mutasi jenis ini menghasilkan mutasi yang dominan dan mutasi yang resesif.

b. Mutasi tertaut kelamin

Mutasi sel kelamin yang terjadi pada kromosom seks (kromosom kelamin), berupa tertautnya beberapa gen dalam kromosom kelamin


II. Mutasi berdasarkan faktor kejadiannya

1. Mutasi alami (mutasi spontan)

Mutasi spontan adalah perubahan yang terjadi secara alamiah atau dengan sendirinya. Diduga faktor penyebabnya adalah panas, radiasi sinar kosmis, batuan radioaktif, sinar ultraviolet matahari, radiasi dan ionisasi internal mikroorganisme serta kesalahan DNA dalam metabolisme.

2. Mutasi buatan

Mutasi buatan adalah mutasi yang oleh usaha manusia antara lain dengan :

- pemakaian bahan radioaktif untuk diagnosis, terapi, deteksi suatu penyakit, sterilisasi dan pengawetan makanan.

- Penggunaan senjata nuklir

- Penggunaan roket, televisi

- Pemakaian bahan kimia, fisika, dan biologi

- pembuatan buah-buahan yang ukurannya lebih besar dari ukuran normalnya

- pembuatan buah-buahan tanpa biji

III. Mutasi berdasarkan tingkatannya

Berdasarkan tingkatannya, mutasi dapat dibedakan atas mutasi gen dan mutasi kromosom.

1. MUTASI GEN

Mutasi gen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

- berskala kecil dan terjadi pada satu gen atau bagian dari gen

- ada yang pengaruhnya tidak begitu nyata, biasanya berupa perubahan kimia (misalnya perubahan kecil pada pigmen), disebut mutasi tampak.

- ada yang pengaruhnya mengakibatkan kematian dini pada individu, disebut mutasi letal.

- dapat berlangsung secara spontan pada semua sel penyusun tubuh individu.

Mutasi gen adalah perbahan yang terjadi pada susunan molekul DNA atau gen. Mutasi gen terjadi pada susunan kimianya (DNA). Bila struktur kimia gen berubah maka fungsinya pun akan berubah pula. Gen yang mengalami mutasi terdapat pada sel-sel tubuh (sel somatis) maka perubahan diturunkan ke sel anakan melalui pembelahan mitosis. Bila gen yang mengalami mutasi terdapat pada sel kelamin (gamet) maka perubahan akan diwariskan pada keturunannya.

Macam-macam Mutasi Gen

  • Mutasi Tak Bermakna ( nonsense mutaion )

Terjadi karena perubahan susunan basa pada kodon (triplet) dari asam amino tetapi tidak mengakibatkan kesalahan pembentukan protein. Misalnya UUU diganti UUC yang juga merupakan kode untuk pembentukan fenilalanin.

  • Mutasi Ganda Tiga

Terjadi karena penambahan atau pengurangan tiga basa secara bersama-sama.


  • Mutasi Bingkai

Terjadi karena pengurangan satu / beberapa atau penambahan sekaligus pasangan basa secara bersama-sama.

Peristiwa mutasi merupakan proses acak (random), dan sukar diamati karena ;

- jarang terjadi pada proses biasa dari replikasi DNA

- tidak ada cara untuk mengetahui manakah gen yang akan mengalami mutasi dalam suatu sel atau suatu generasi

- munculnya bebas apakah ia mampu atau tidak beradaptasi terhadap lingkungan hidup organisme bersangkutan.

Perubahan gen dapat berakibat terjadinya perubahan protein dan fenotipe mahkluk hidup.

Kita tahu bahwa setiap DNA tersusun atas empat macam nukleotida yang masing-masing terdiri atas gugus fosfat, pentosa (deoksiribosa),dan satu dari empat macam basa nitrogen adenin(A), guanin(G),citosin (C atau S), dan timin (T). jumlah keempat macam basa nitrogen tidak sama banyak atau berbeda. Berdasarkan hal itu, maka perubahan sifat kimia DNA terjadi apabila :

jumlah basa nitrogennya berubah, misal karena penyisipan(penambahan, duplikasi, dan pengurangan).

macam basa nitrogennya berbeda

letak urutan basa nitrogennya berubah

DNA hemoglobin normal DNA hemoglobin mutan

C T T C A T

RNAd RNAd G A A G U A

Hemoglobin normal Hemoglobin sel sabit

Glu Val

Fenotipenya :

Gambar: fenotipe sel darah merah (normal) Gambar: fenotipe sel darah sabit (tidak normal)

Mutasi gen dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu mutasi penngantian basa dan mutasi pergerakan kerangka.

1.Mutasi penggantian basa

Mutasi penggantian basa terdiri atas transisi dan tranversi. Transisi terjadi jika basa purin (adenin/A) diganti dengan purin lainnya(guanin/G) atau pirimidin (timin/T) diganti dengan pirimidin lainnya(citosin/C). sedangkan tranversi terjadi jika basa purin (adenin/A dan guanin/G) diganti dengan pirimidin (citosin/C dan timin/T) atau sebaliknya.

2.Mutasi pergerakan kerangka

Mutasi pergerakan kerangka terdiri atas delesi dan insersi.Delesi adalah proses berkurangnya satu atau lebih pasangan basa nitrogen, sedangkan insersi adalah penyisipan satu atau lebih pasangan basa nitrogen yang terdapat pada molekul DNA. Delesi dan insersi menyebabkan gen kehilangan satu basa nitrogen yang juga menyebabkan perbedaan asam amino yang menyusun protein. Jika protein tersebut menyandi suatu sifat baik morfologis maupun fisiologis maka akan terjadi perubahan pada sifat yang disandinya.

KLASIFIKASI

I.Ukuran

Gen : perubahan susunan kimia molekul DNA

Disebabkan ::

♥ Perubahan macam basa nitrogen (Tautomerik)

a.Transisi adalah subtitusi anatar basa nitrogen sejenis (pirimidin dengan pirin atau purin dengan purin)

b.Transversi adalah subtitusi antar basa nitrogen yang tidak sejenis

A T G T A S GT T AAS A T G T G S G T T A A S

DNA ASAL TRANSISI

A T G TSS GT T A AS

TRANSVERSI

♥ Perubahan letak ukuran Basa Nitrogen (Inversi)




A T G T A S G T T A A S A T G A T S G T T A A S

DNA ASAL INVERSI/FRAME

♥ Perubahan jumlah nukleotida/Basa Nitrogen (Jasersi dan delesi)

A T G T AA SG T T A A S

ADISI/INSERSI

A T G T A S G A T A A S

DNA ASAL A T G T S G T T A A S A

SELEKSI

Mutasi gen dapat terjadi melalui beberapa cara, antara lain sebagai berikut:

♥ Mutasi gen akibat kesalahan selama penggandaan DNA oleh Mutagen

Sebelum terjadi pembelahan sel, setiap sel harus menggandakan seluruh urutan DNA-nya melalui proses replikasi. Proses tersebut dimulai ketika DNA heliksase memisahkan molekul DNA menjadi dua pita. Selanjutnya, DNA polimerase akan mengopy setiap pita DNA untuk menciptakan pita double helix DNA. Pada saat itulah faktor mutagen beraksi sehingga menyebabkan kesalahan dalam pemasangan [asangan basa nukleotida. Satu kesalahan yang dilakukan oleh DNA polimerase akan menyebabkan perubahan pada urutan basa DNA.

♥ Terputusnya ikatan oksigen-Fosfat

Mutagen mampu memutus ikatan antara oksigen dan kelompok fosfat. Pada kejadian tersebut bagian pangkal DNA yang putus akan kembali tersambung, tetapi bukan dengan potongan semula melainkan dengan potongan DNA lain. akibatnya, sintesis protein menjadi berubah sehingga menimbulkan peristiwa mutasi.

♥ Subtitusi pasangan basa

Subtitusi pasangan basa adalah peristiwa penggantian satu pasangan nukleotida oleh pasangan nukleotida yang lain. subtitusi dapat berupa transisi dan transversi.

images

Perubahan jumlah basa

Kerusakan Dna dapat terjadi akibat perubahan jumlah basa, baik melalui peristiwa adisi,insersi,atau delesi. Jika perubahan tersebut akibat penambahan satu atau lebih basa pada bagian ujung suatu gen maka disebut adisi, sedangkan penambahan pada bagian tengah gen disebut insersi. Jika perubahan yang terjadi akibat pengurangan satu atau lebih basa, maka disebut delesi.

♥ Perubahan letak ukuran basa

Kerusakan DNA juga dapat terjadi akibat perubahan letak urutan basa. Pada kejadian tersebut letak urutan basa tertentu bertukar tempat dengan basa lainnya. Pada kondisi yang demikian terjadi perubahan asam amino pada urutan tempat basa tersebut.

2.MUTASI KROMOSOM


Mutasi kromosom adalah mutasi yang ditandai dengan perubahan jumlah kromosom dan perubahan struktur atau urutan susunan DNA pada kromosom. Mutasi seperti ini sering disebut mutasi besar atau aberasi kromosom. Mutasi ini dapat mempengaruhi kerja beberapa gen yang berakibat lebih nyata pada fenotipe individu daripada oleh perubahan gen. mutasi kromosom dapat diakibatkan oleh kesalahan dalam meosis dan sedikit dalam mitosis.

J perubahan susunan kromosom

Perubahan susunan kromosom dapat terjadi ketika kromosombergerak, misalnya pada saat pembelahan meosis. Perubahan tersebut dapat berupa delesi, duplikasi, translokasi,inversi, dan katenasi.

a.Delesi atau defisiensi

Delesi merupakan peristiwa hilangnya suatu segmen kromosom karena patah. Delesi menyebabkan kromosom menjadi lebih pendek.

Sebagai contoh, pada aleuron(biji) jagung. Sifat tidak berwarna pada aleuron adalah resesif yang ditutup ekspresinya oleh pengaruh gen dominan yang menentukan warna aleuron tsb. Namun, jika bagian kromosom yang mengandung gen dominan patah dan hilang maka hanya tersisa gen resesif yang mengakibatkan aleuron tidak berwarna. Sehinnga timbulnya warna belang-belang pada butir jagung.

Delesi pada kromosom nomor 5 dapat menyebabkan sindron Cru Du Cat ( sindrom kucing menangis). Dikatakan demikian karena pada saat dilahirkan penderita mengeluarkan suara seperti kucing, walaupun dewasanya (jika hidup) dapat bersuara normal.

Delesi dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

a. Delesi terminal : yaitu hilangnya bagian ujung segmen kromosom

b. Delesi interstitial : yaitu hilangnya bagian tengah kromosom

c. Delesi cincin : yaitu terjadinya dua kali pemotongan pada 2 titik, menyebabkan lepasnya segmen antara dan sisanya akan membentuk lingkaran seperti cincin.

d. Delesi loop : yaitu delesi cincin yang membentuk lengkungan pada saat meosis. Hal ini memungkinkan kromosom pasangannya (homolognya) akan tetap normal.

Delesi memiliki pengaruh genetis, yaitu:

a.Efek letal => organisme yang mengalami delesi homozigot akan mati (letal) atau mati sebelum dewasa(subletal) karena kehilangan seperangkat gennya.

b. Pseudodominan => jika organisme heterozigot (Aa) kehilangan sebagian kecil kromosom dominan A, alel resesif a akan muncul secara fenotipe. Pemunculan fenotipe alel resesif a seperti dominan A inilah yang disebut psedodominan.

Ciri-ciri sindrom Cry du cat ::

-pita suara kecil, epiglotis melengkung sehingga tangisan pada waktu lahir seperti kucing

-mengalami keterbelakangan fisik dan mental, bayi kecil dan lemah, otak kecil, muka lebar, dan hidung tebal.

-penderita sindrom ini biasanya mati waktu lahir atau pada masa kanak-kanak.

b.Duplikasi kromosom

Duplikasi kromosom merupakan penggandaan diri kromosom yang terjadi pada segmen kromosom tertentu. Duplikasi segmen menyebabkan didalam satu perangkat kromosom akan terdapat lebih dari satu segmen identik. Duplikasi menyebabkan kromosom menjadi lebih panjang. Misalnya, didalam satu perangkat kromosom terdapat dua segmen kromosom akibat dari duplikasi segmen tersebut. Dengan demikian, didalamnya terdapat dua kali jumlah gen dibandingkan kromosom normal.

c.translokasi kromosom

Translokasi kromosom terjadi jika suatu kromosom patah dan patahan itu melekat ke kromosom yang bukan homolog dengan kromosom induk kemudian membentuk kromosom yang baru. Patahan dan perpindahan patahan yang timbal balik disebut translokasi.

Pada manusia peristiwa translokasi dapat menyebabkan terbentuknya kromosom philadelphia dan munculnya sindrom down. Kromosom philadelphia terbentuk ketika kromosom nomor 9 berpindah membawa gen gen abl ke kromosom nomor 22. Kromosom philadelphia dianggap bertanggung jawab terhadap penyakit leukimia kronis. Pada kasus tersebut sel-sel hematopoietik (penghasil sel-sel darah) tumbuh secara tidak terkontrol sehingga berubah menjadi kanker. Sementara itu, sindrom down dapat terjadi karena translokasi pada kromosom nomor 21 dan kromosom nomor 15.

Macan-macam translokasi

a.translokasi homozigot yaitu terjadinya pertukaran segmen 2 kromosom homolog dengan segmen dua kromosom nonhomolog.

b. Translokasi robertson yaitu terjadinya penggabungan dua kromosom akosntrik menjadi satu kromosom metasentrik. Oleh karena itu, translokasi ini disebut juga fusi. Fusi dapat terjadi anatara kromosom homolog dan kromosom nonhomolog.

d.Inversi

Inversi adalah perubahan urutan letak gen dalam suatu kromosom. Berdasarkan letak sentromer pada saat terjadinya inversi, inversi dibedakan atas inversi perisentrik dan inversi parasentrik. Inversi perisentrik adalah pembalikan fragmen melewati sentromer. Sementara inversi parasentrik adalah pembalikan fragmen kromosom terbatas pada satu lengan saja.


e.Katenasi kromosom

Katenasi kromosom adalah mutasi kromosom yang terjadi pada dua kromosom nonhomolog yang pada saat pembelahan menjadi empat kromosom, ujung-ujungnya saling bertemu sehingga membentuk lingkaran.

J Perubahan Jumlah kromosom.

Perubahan jumlah kromosom (ploidi) dapat terjadi melalui peristiwa euploid atau aneuploid.

a.Euploid

euploid merupakan variasi dalam jumlah set dasar kromosom yang disebut genom, set dasar kromosom adalah jumlah kromosom terkecil yang dimiliki oleh suatu jenis yang mengarah pada evolusinya. Menurut jumlah perangkat kromosomnya, organisme dapat dibedakan sebagai berikut

1. Monoploid

Organisme monoploid adalah organisme yang memiliki satu genom (n) atau satu perangkat kromosom di dalam sel tubuhnya, dan setiap kromosom terdapat dalam jumlah tunggal.

2. Diploid

Organisme diploid mempunyai dua perangkat kromosom (2n) di dalam sel tubuhnya dari setiap kromosom mempunyai pasangan masing-masing

3. Poliploid

Organisme poliploid mempunyai lebih dari dua perangkat kromosom dan lebih banyak ditemukan pada tumbuhan daripada hewan. Berdasarkan jumlah perangkat kromosomnya, organisme poliploid dapat dibedakan menjadi:

a) Triploid

Oraganisme triploid memiliki tiga perangkat kromosom (3n) dalam sel tubuhnya (sel somatik).

b) Tetraploid

Organisme tetraploid memunyai empat perangkat kromosom (4n) dalam sel somatiknya. Individu tetraploid biasanya fertil (subur).

Poliploid yang terjadi pada kromosom homolog disebut autopoliploid, sedangkan yang terjadi pada kromosom nonhomolog disebut alopoliploid.

b.Aneuploid/aneusomik

Aneuploid adalah variasi jumlah kromosom yang diakibatkan adanya pengurangan atau penambahan satu atau sejumlah kecil kromosom, tetapi tidak berlangsung pada seluruh genom.

Kadang kala peda saat pembentukan gamet terjadi gagal berpisah sehingga terbentuk mutan. Berikut ini dijelaskan beberapa mutan manusia :

v Sindrom turner ( 45 XO atau 44 A + X )

Penderita sindrom turner berkelamin wanita, namun tidak memiliki ovarium, alat kelamin dalam terlambat perkembangannya (infantil) dan tidak sempurna, steril, kedua putting susu berjarak melebar, payudara tidak berkembang, badn cenderung bersifat pendek (lebih kurang 120cm), dada lebar, leher pendek, mempunyai gelambir pada leher, dan mengalami keterbelakangan mental.

Berikut gambar hasil penelusuran kami :

tuner 3

turner

v Sindrom knifelter ( 47XXY atau 44A + XXY )

Penderita sindrom knifelter berkelamin laki-laki tetapi cenderung bersifat kewanitaan, testis mengecil dan mandul. Payudara membesar, dada sempit, pinggul lebar bulu badan tidak tumbuh , tubuhnya cenderung tinggi (lengan dan kakinya panjang), dan mental terbelakang.

http://www.meddean.luc.edu/lumen/MedEd/genetics/diseases/klinefelter_1.jpg

Klinefelter_Syndrome_XXYY

v Sindrom jacobs47 XYY atau 44A + XYY )

Ciri-ciri bertubuh normal, berperawakan tinggi bersifat antisosial,perilaku kasar dan agresif, wajah menakutkan, dan memperlihatkan watak kriminal, serta IQ dibawah normal (80-95)

v Wanita super ( 47 XXX atau 44A + XXX )

Penderita wanita super mempunyai kelebihan sebuah kromosom X sehingga memiliki 47 kromosom. Penderita steril karena alat genitalia dalam mengalami kelainan.

v Sindrom patau ( 47 XX atau XY )

Ciri-ciri penderita ini adalah kepala kecil, tuli, polidaktil, mempunyai kelainan otak, jantung, ginjal,dan usus, serta pertumbuhan mentalnya terbelakang. Biasanya penderita meninggal pada usia kurang dari satu tahun.

v Sindrom edward ( 47 XX atau XY )

Ciri-ciri penderita ini adalah memiliki kelainan pada alat tubuh, telinga dan rahang bawah kedudukannya rendah, mulut kecil, mental terbelakang, tulang dada pendek, dan umurnya hanya mencapai umur 6 bulan saja.

v Sindrom down ( 47 XX atau XY )

Ciri-ciri penderitanya adalah mempunyai tinggi sekitar 120 cm, kepala lebar dan pendek, bibir tebal, lidah besar dann menjulur, air liur selalu menetes, jari-jari pendek dan gemuk terutama kelingking, telapak tangan tebal, mata sipit miring ke samping, gigi kecil-kecil dan jarang, IQ rendah, dan umumnya steril. Penderita sindrom down ada yang idiot (IQ = 24), ada yang imbesil (IQ = 25-49), dan ada yang debil (IQ = 50-69). Kelainan ini bersifat universal, yaitu dapat diderita oleh siapa saja tanpa membedakan jenis bangsa, kedudukan, dan keadaan sosial.

IV.Mutasi berdasarkan arah mutasinya

Macam-macanm mutasi berdasarkkan arah mutasinya;

♥ mutasi maju yaitu mutasi yang menghasilkan perubahan dari fenotipe normal menjadi fenotipe abnormal.

♥ mutasi balik , pada beberapa peristiwa mutasi umumnya bersifat dapat dikembalikan ke keadaan semula, yaitu dari fenotipe abnormal menjadi fenotipe normal

MUTAGEN

Mutagen adalah segala sesuatu yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi. Berdasarkan jenisnya mutagen dibedakan atas :

♥ mutagen kimia

Agen mutasi yang berupa bahan kimia. Mutagen kimia dapat menyerupai basa nitrogen pada DNA normal, tetapi mereka tidak dapat berpasangan selama replikasi DNA. Selain itu, mutagen kimia mempunyai kemampuan untuk menyusup diantara basa nitrogen sehingga dapat mengganggu replikasi DNA. Beberapa contoh mutagen kimia adalah asam nitrit, Brom-Urasil. Hidroksilamin,Peroksida, dan akridin.

♥ mutagen fisika

Agen mutasi berupa bahan fisika yaitu berupa sinar gelombang pendek ( sinar UV, dan sinar² radiasi seperti sinar alfa, beta dan gamma).

♥mutagen biologi

Agen mutasi yang berupa virus dan bakteri. Kedua macam mutagen biologi tsb dapat menyebabkan mutasi pada mahkluk hidup.

MANFAAT & BAHAYA MUTASI

MANFAAT:

a. Pembuatan bibit unggul

Bibit unggul hasil mutasi melalui radiasi, misalnya dengan menggunakan Co-60 pada padi pelita I menghasilkan bibit unggul jenis padi Atomita dan radiasi kedelai dengan sinar gamma menghasilkan bibit unggul kedelai muria.

b. Pemberantasan hama

Radiasi dapat menghambat proses kebebasan sel gonad sehinnga menimbulkan kemandulan pada beberapa hewan atau seranga jantan. Kemudian ini disebabkan oleh penurunan jumlah sel spermaatau sperma tidak aktif sehingga tidak mampu membuahi sel telur . jika terjadi perkawinan antara serangga jantan dan serangga betina maka akan dihasilkan telur yang tidak mampu menetas sehingga secara tidak langsung populasi serangga akan menurun.

c. Radioterapi

Radiasi digunakan untuk mematikan sel atau jaringan kanker. Sel kanker memiliki daya produksi yang jauh lebih tinggi dari sel sel normal dan sehat, sehingga sel kanker lebih peka terhadap radiasi.

d. Diagnosis pemyakit

Sinar X biasanya digunakan untuk pemotretan organ atau bagian tubuh pada kasus penyakit tertentu. Contoh penyakit yang dapat didiagnosis dengan sinar X , antara lain patah tulang, penyakit batu ginjal, dan penyakit paru-paru.

e. Pembuatan radiovaksin

Radiasi dapat melemahkan bibit penyakit. Berdasarkan hal tsb maka radiasi dapat digunakan untuk membuat vaksin penyakit tertentu.

f. Pengawetan makanan

Dalam pengawetan makanan, radiasi dapat menghambat pembelahan sel atau menghambat kerja enzim sehingga bakteri pembusuktidak mampu hidup. Misalnya, pengawetan buah buahan, ikan, udang,cumi-cumi.dan makanan kemasan.

g. Menghambat pertunasan umbi

Radiasi dapat menghambat pertunasan hasil pertanian, antara lain kentang, bawang bombay, dan wortel. Berdasarkan hal tsb maka waktu penyimpanan dan pemasaran hasil-hasil pertanian tersebut dapat diperpanjang.

BAHAYA:

beberapa dampak negatif radiasi yang digunakan untuk berbagai kepentingan manusia yang telah dipaparkan sebelumnya, antara lain:

a. Efek genetik yang menyebabkan kemandulan

b. Timbul kerusakan fungsi sel/jaringan/organ ke arah yang merugikan, antara lain kanker dan atrofi

c. Adanya limbah yang mengandung radioaktif berupa gas cair dan padat.

Cara-cara menghindari dampak negatif radiasi,antara lain :

a. Melakukan penyinaran dalam waktu singkat

b. Membuat jarak sumber radiasi sejauh mungkin

c. Melindungi sumber radiasi gengan meletakkan badan penyerap antara menusia dan sumber radiasi.

Share