Selasa, 25 Januari 2011

METABOLISME SEL "Difusi, Plasmolisis, Deplasmolisis"

I. Judul Percobaan : Metabolisme Sel

II. Tujuan Percobaan :

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:

v Memahami terjadinya peristiwa difusi

v Memahami terjadinya peristiwa osmosis

v Memahami terjadinya peristiwa plasmolisis

v Memahami akibat dari osmosis

v Memahami terjadinya peristiwa deplasmolisis

III. Landasan terori

Metabolisme berasal dari kata Yunani “Metabole” yang berarti perubahan. Metabolisme kadang juga diartikan pertukaran zat antaara satu sel atau secara keseluruhan dengan lingkungannya. Salah satu aktivitas protoplasma yang penting adalah pembentukan sel baru dengan cara pembelahan. Sebelum sel melakukan pembelahan, maka protoplasma akan aktif mengumpulkan serta mensintesa karbohidrat, protein, lemak dan banyak lagi senyawa kompleks yang merupakan bagian dari protoplasma dan dinding sel. Bahan dasar untuk sintesa senyawa organic tersebut adalah unsure-unsur aorganic yang diserap oleh akar dan gula yang dibentuk dari karbon dioksida dan air pada proses fotosintesa (asimilasi karbon).

Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu hingga yang memiliki susunan tubuh kompleks seperti manusia. Dalam hal ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.

Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabollisme adalah perenannya dalam penawar racun atau detoksifikasi.

Proses metabolisme yang terjadi didalam sel merupakan aktivitas yang sangat terkoordinasi, melibatkan kerjasama berbagai system enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi secara bertahap dan memerlukan pengaturan metabolic untuk mengendalikan mekanisme reaaksinya. Proses metabolisme bagi organisme hidup memiliki empat fungsi spesifik, yaitu :

v Untuk memperoleh energi kimia dalam bentuk ATP dari hasil degradasi zat-zat makanan yang kaya energi yang berasal dari lingkungan.

v Untuk mengubah molekul zat-zat makanan (nutrisi) menjadi perkursor unit pembangun bagi biomolekul sel.

v Untuk menyusun unit-unit pembangun menjadi protein, asam nikleat, lipida, polisakarida, dan komponen sel lain.

v Untuk membentuk dan merombak biomolekul.

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/ berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian yang berkonsentrasi tinggi kebagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi yaitu :

v Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak sehingga kecepatan difusi semakin tinggi

v Ketebalan membran. Semakin tebal membrane, semakin lambat kecepatan difusi.

v Luas suatu area. Semakin besar luas area, maka semakin cepat kecepatan difusinya.

v Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.

v Suhu. Semakin tinggi suhu, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Osmosis adalah perpindahan air melalui membrane permeable selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel dapat ditembus oleh pelarut, tetapi tidak boleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradient tekanan sepanjang membran. Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi eksterm, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.

IV. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan antara lain :

v Gelas objek

v Cover glass

v Pisau silet

v Mikroskop

v Daun Rhoe discolor

v Larutan garam

v Air

V. Prosedur Kerja

ü Sayatlah permukaan bagian daun Rhoe discolor (bagian berwarna ungu merah)

ü Letakkan sayatan pada kaca objek yang telah ditetesi air dan tutuplah dengan cover glass

ü Amati dibawah mikroskop

ü Apabila sel daun sudah tampak dengan jelas, teteskan larutan garam pada salah satu tepi gelas penutup, dan pada tepi yang lain tempelkan kertas penghisap sehingga air akan tertarik oleh kertas dan medium sayatan diganti oleh larutan garam

ü Amatilah dengan mikroskop selama kurang lebih 5 menit. Catatlah semua perubahan yang terjadi terutama sewaktu terjadinya plasmolisis. Gantilah larutan garam dengan air, kemudian amati lagi apa yang terjadi.

VI. Hasil Percobaan

1. Sayatan daun ditetesi air

Gambar sebelum ditetesi air Gambar setelah ditetesi air

Pada dun Rhoe discolor, setelah ditetesi air, ternyata terjadi difusi dalam sel daun tersebut. Pigmen warna ungu menjadi lebih sedikit dan warnanya tidak terlalu pekat seperti sebelum ditetesi air.

2. Sayatan daun ditetesi larutan garam










sebelum ditetesi larutan garam setelah ditetesi larutan garam


Pada dun Rhoe discolor, setelah ditetesi larutan garam, ternyata mengalami osmosis. Sel kehilangan air dan juga tekanan turgor menyebabkan sel menjadi lemah. Kehilangan air lebih banyak mengakibatkan plasmolisis. Tekanan terus berkurang sampai di suatu titik dimana protoplasma sel akan terkelupas dari dinding sel.

3. Sayatan daun ditetesi air kembali setelah tetesan larutan garam dikeringkan.






larutan garam dikeringkan




ditetesi kembali dengan air


Setelah ditetesi kembali dengan air, keadaan sel kembali seperti semula hanya saja pigmen warna ungu tidak terlalu pekat lagi warnanya. Peristiwa ini disebut deplasmolisis.

VII. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan pada daun Rhoe discolor, disimpulkan :

v Sel daun berbentuk heksagonal, dan memiliki klorofil serta pigmen warna ungu.

v Sel daun mengalami plasmolisis saat ditetesi dengan larutan garam.

v Sel daun mengalami deplasmolisis setelah ditetesi kembali dengan air.

VIII. Daftar Pustaka

Team Teaching.2010.Penuntun Praktikum Biologi Umum I.Medan: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan

Tim Pengajar.2010.Biologi Umum I.Medan: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan

Share

2 komentar: